Jumat, 15 November 2013

Kamis, 14 November 2013

softskill perilaku konsumen ( kelompok )

NAMA  : Aisyah Nurrohmah
NPM     : 10211482
KELAS : 3 EA 27
TUGAS :  Kelompok
DOSEN : Tomy Adi Sumiarso 
 KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA
softskill perilaku konsumen

Oleh    :
AISYAH NUR
ROHMAH
ANAK AGUNG ISTRI CHINTYA
KD
DEWI ANGGARAINI
FAUZIA APRIANTI
HANA DWI NUR UTAMI
LISSA DWI WULANSARI
SYIFA FAUZIA
3EA27
KONSUMEN adalah Setiap orang yang memakai barang dan jasa tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri snediri, keluarga, oranglain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangklan.
KARAKTERISTIK konsumen Indonesia :
1.      Memiliki pola piker jangka pendek (short term perspective)
Menurut Handi Irawan, sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2.      Tidak memiliki perencanaan (dominated by unplanned behavior)
Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
3.      Cenderung berkelompok dan suka berkumpul
Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4.      Tidak adaktif dalam teknologi baru
Gagap teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.
5.      Focus pada konteks bukan konten (context, not content oriented)
Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri.
6.      Menyukai barang produk luar negeri (receptive to COO effect)
Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia.
7.      Semakin memperhatikan masalah keagamaan (religious)
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.
8.      Suka pamer dan gengsi (putting prestige as important motive)
Konsumen Indonesia sangat senang dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya.saat pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer.Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.
9.      Tidak banyak dipengaruhi kebudayaan local (strong in subculture)
Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun
unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.
10.  Kurang memperdulikan lingkungan (low consciousness towards environment)
Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.