Nama : Aisyah Nurrohmah
NPM : 10211482
Kelas : 3 EA 27
Dosen : Rini Sawitri
SURAT MENYURAT
A. ARTI DAN FUNGSI
SURAT
- Arti surat
Secara umum surat adalah suatu sarana untuk
menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik
atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena kedinasan. Surat juga
merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang
dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi
penting dalam tata kerja tata usaha. Apabila terjadi hubungan surat menyurat
secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat
menyurat atau lazimnya korespondensi. Surat-menyurat adalah kegiatan
penanganan surat masuk dan keluar yang meliputi penerimaan, penggolongan,
pengarahan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman surat keluar.
- Fungsi surat
1.
Sebagai alat komunikasi
Dalam hal ini surat dapat berfungsi untuk menyampaikan
informasi. Informasi yang dimaksud dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, penawaran, laporan usulan, dan sejenisnya.
Pada fungsi ini surat dapat mewakili keinginan penulis,
sehingga penulis tidak perlu bersusah payah untuk bertemu dengan
penerima surat, yang mungkin jarak tinggalnya cukup jauh. Harapan dan keinginan
penulis cukup diungkapkan dan diwakili oleh surat tersebut
3.
Sebagai alat bukti historis
Surat merupakan wujud kegiatan
berbahasa tertulis, sehingga dapat dibedakan sebagai bukti historis. Contohnya
ialah surat-surat pada arsip lama yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian
atau pengkajian guna mengetahui kegiatan atau keadaan suatu intansi atau
sesuatu hal pada masa yang lampau.
4.
Sebagai pedoman pelaksanaan kerja
Sebagai wujud tertulis, surat dapat
berupa ketentuan atau pedoman bagi pelaksanaan sesuatu. Surat-surat yang
dimaksud pada fungsi ini, misalnya surat keputusan, intruksi, surat edaran, dan
sebagainya
5.
Sebagai alat pengingat
Surat dapat disimpan dan diamankan,
sehingga dapat dijadikan sebagai pengingat apabila terdapat kehilapan terhadap
pesan surat. Contoh-contoh surat dalam fungsi ini ialah surat-surat yang
diarsipkan dan sewaktu-waktu dapat dibuka lagi untuk mempermudah penyelesaikan
suatu masalah atau pekerjaan
6.
Sebagai alat bukti tertulis
Surat dapat dijadikan sebagai bukti
tertulis dari sesuatu urusan, sehingga jika terjadi kekeliruan atau
kesalahpahaman surat merupakan bukti tertulis. Contohnya, surat perjanjian,
surat sewa menyewa, surat jual beli, surat wasiat, dan sebagainya
7.
Sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga
Surat dapat dijadikan medai hantar
informasi yang tidak terhambat oleh jarak; dengan surat hambatan jarak tidak
menjadi alasan pemborosan energi dan waktu.
B. SYARAT – SYARAT SURAT YANG BAIK
Surat
dikatakan baik yaitu apabila dalam penulisannya sudah sesuai dengan
kaidah-kaidah dalam penulisan surat. Selain dari pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan
surat itu sendiri, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Hal-hal
tersebut antara lain:
1.
Jelas
Jelas disini berarti: tulisan mudah dibaca dan
mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang
dituju, serta dari isi surat itu sendiri
2.
Benar
Benar disini berarti: isi dari surat tersebut
memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa
kata yang baku.
3.
Sopan
Sopan disini berarti: menggunakan bahasa yang
tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun.
4.
Singkat/tidak
terlalu bertele-tele
Singkat disini bukan berarti penulisan katanya
yang harus disingkat-singkat, tetapi menggunakan bahasa yang efektif sehingga
surat tidak terlalu panjang lebar.
5.
Lengkap
Lengkap disini berarti: Maksud dan tujuan sudah
terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.
6.
Menarik
Menari disini bukan berarti harus menggunakan
kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan
sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.
C. BAHASA SURAT
Yang dimaksud dengan bahasa surat di
sini ialah bahasa yang kita gunakan dalam surat kita, terutama bahasa dalam
bagian inti surat itu. Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada
semua aturan bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat, maupun
penggunaan tanda-tanda baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya. Pada alinea
pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya menggunakan
kalimat-kalimat khusus yang disesuaikan dengan maksud surat itu. Misalnya,
memberitahukan sesuatu, menyatakan sesuatu, meminta sesuatu, membalas surat
atau menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
D. BAGIAN BAGIAN
SURAT
Bagian-bagian surat yang saya akan
uraikan di bawah ini merupakan bagian-bagian surat resmi, bagian-bagian surat
resmi tersebut adalah sebagai berikut ini:
1.
Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga
disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi
penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian informasi
mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi
alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi:
-
Logo atau lambang dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan
atau organisasi,
-
Nama instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi
tersebut,
-
Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi
tersebut,
-
Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web.
Biasanya setelah penulisan kepala
surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah yang memisahkan
antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti tempat dan
tanggal pembuatan.
2.
Tempat dan Tanggal Surat
Pencantuman tempat dan tanggal surat
tersendiri ditujukan untuk memberikan informasi mengenai tempat dan tanggal
penulisan surat tersebut. Untuk tempat biasanya tidak dicantumkan kembali jika
tempat sudah ditulis di kepala surat yang berupa alamat instansi. Tapi bagi
surat bukan resmi yang tidak memiliki kepala surat, wajib menuliskan tempat di
bagian surat ke 2 ini.
Contoh:
Jakarta, 12 Mei 2014
Bekasi, 21
April 1994
3. Nomor Surat
Sebuah surat resmi yang mewakili
sebuah lembaga, instansi, perusahaan atau organisasi biasanya menggunakan
penomoran terhadap surat yang dikeluarkan atau yang diterima. Nomor surat
biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan
tahun penulisan surat. Penomoran surat tersebut berfungsi untuk:
-
Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun
penemuannya kembali apabila diperlukan
-
Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan
oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
-
Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
-
Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat
menyurat.
4. Lampiran
Bagian lampiran merupakan bagian
penjelas yang menginformasikan bahwa ada sejumlah berkas atau dokumen yang
disertakan dalam surat tersebut. Jika tidak terdapat berkas atau dokumen yang
dilampirkan, maka bagian lampiran bisa ditiadakan.
5. Hal
Pada bagian surat ke lima ini berisi
hal atau perihal. Hal berfungsi memberikan petunjuk bagi pembaca mengenai pokok
isi surat tersebut.
6. Alamat Dalam
Terdapat dua alamt yang dituliskan
dalam surat, yaitu alamat luar (yang ditulis di sampul surat) dan alamat dalam
(yang ditulis di dalam surat). Alamat yang dimaksud dalam bagian ini merupakan
alamat dalam. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis alamat
dalam ini, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
-
Kata "kepada" pada alamat dalam sebenarnya tidak
harus ada. Kata "kepada" dirasa berlebihan karena sudah ada kata
"YTH/ yang terhormat"
-
Menggunakan kata "Yang terhormat" yang bisa
disingkat menjadi "YTH"
-
Menggunakan kata "Bapak", "Ibu" atau
"Sdr" jika yang dituju adalah seseorang bukan nama instasi. Kata
"Bapak, Ibu, Sdr" selalu ditulis dengan huruf kapital diawal kata dan
diikuti oleh nama orang.
-
Di setiap bari pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh
tanda titik.
-
Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju, lengkap
lebih bagus.
Contoh:
Yth. Bapak Jamhari
Kepala Sekolah SMK
Terang
Benderang
Jalan Margahayu Jaya
Brebes, 17113
7. Salam Pembuka
Bagian surat yang ke 7 adalah salam
pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan
huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Salam pramuka,
Assalamualaikum wr.wb.
8. Isi Surat
-
Pembuka
Pembuka merupakan alenia pertama
yang berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan terhadap infomrasi yang
disampaikan di alenia isi.
-
Isi
Alendia isi berisi informasi yang
akan disampaikan.
-
Penutup
Sedangkan alenia penutup ini berisi
ucapan terima kasih atau harapan dari penulis surat kepada pembaca surat.
9. Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup
surat yang biasanya menggunakan kata: "Hormat saya, Hormat kami,
Wassalam". Penulisan salam penutup tersebut seperti salam pembuka, diawali
oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
10. Nama Jelas Pengirim dan Tanda tangan
Setelah salam penutup, terdapat nama
jelas pengirim surat beserta tanda tangannya.
11. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang
menunjukkan pihak atau orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMK Terang Benderang
2. Pembina OSIS SMK Terang Benderang