Nama : Aisyah Nurrohmah
NPM : 10211482
Kelas : 3 EA 27
Tugas : Ke 8
Dosen : Tomy Adi Sumiarso
PENGARUH SITUASI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
1. Tipe – Tipe Situasi Konsumen
a.
SITUASI
KOMUNIKASI
Situasi Komunikasi adalah suasana
atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Lingkungan informasi mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan
dengan produk yang tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan
menjadi determinan penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam
semacam bentuk pengambilan keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik
lingkungan yang utama mencakupi ketersediaan informasi, jumlah beban informasi,
dan cara dimana informasi disajikan dan diorganisasikan.
Kesediaan informasi sangat penting.
Tidak adanya informasi mengenai kinerja dari merek yang bersaing mengenai
beberapa sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut selama pengambilan
keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada kemampuan
konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan. Konsumen mungkin memperoleh
informasi melalui :
-
Komunikasi
Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
-
Komunikasi
non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster,
billboard, brosur, leaflet dsb.
-
Informasi
diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan
di depan toko.
b.
SITUASI
PEMBELIAN
Situasi Pembelian adalah lingkungan
atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi
pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal: Ketika Konsumen berada di bandara,
ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika
haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya
relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb
mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain. Tiga tipe situasi pembelian :
-
Straight
rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah dilakukan
sebelumnya, tanpa modifikasi.
-
Modified
rebuy : pembelian dengan melakukan modifikasi (perubahan) spesifikasi produk,
harga persyaratan pengantaran dan syarat-syarat lainnya
-
New
task : pembelia membeli produk jasa untuk pertama kali. Disini dibutuhkan lebih
banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu yang lebih panjang
untuk membuat keputusan.
c.
SITUASI
PEMAKAIAN
Situasi Pemakaian disebut juga
situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika
konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan
dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian
takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum
wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan
untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian
dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk
digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke
pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan
berolahraga.
2.
Interaksi Individu Dengan Situasi
Situasi
konsumen meningkat bila selang waktu sejak saat makan mereka bertambah. Muncul
untuk konsumen yang kelebihan berat. Dengan demikian, pengaruh situasi dari
waktu sejak saat makan mereka yang terkhir bergantung kepada jenis konsumen.
Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respons mereka terhadap factor situasi memilki implikasi penting untuk pemasangan pasar. Karena konsumen yang berbeda mungkin mencari mafaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang berbeda.
Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respons mereka terhadap factor situasi memilki implikasi penting untuk pemasangan pasar. Karena konsumen yang berbeda mungkin mencari mafaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang berbeda.
3.
Pengaruh Situasi Yang Tidak Terduga
Situasi
tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu
barang. Pemasar kadang bertanya kepada konsumen tearget mengenai maksud
pembelian mereka untuk meramalkan permintaan produk pada masa datang. Walaupun
maksud pembelian dapat bersifat prediktif mengenai perilaku masa datang, satu
ancaman besar terhadap daya persfektif mereka adalah gangguan yang disebabkan
oleh pengaruh situasi yang tak terduga. Sebagai contoh Seorang konsumen mungkin
sepenuhnya mengantisipasikan pembelian merek kripik kentang tertentu selama
kunjungan yang berikutnya ke toko makanan.
Namun,
maksud pembelian ini mungkin tidak terpenuhi bila produk tersebut habis atau
bila ada merek lain dengan kualitassama dijual disana. Sebaliknya, seorang
konsumen mungkin tidak berminat untuk membeli berikunya mungkin terjadi karena
semacam kejadian yang tidak diantisipasikan .
Misalnya
mahasiswi yang akan mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin dan pensil, maka
secara otomatis dia akan membeli dulu bolpoin dan pensil sebelum mengikuti
ujian tersebut.