Nama : Aisyah Nurrohmah
NPM : 10211482
Kelas : 2 EA 27
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
,karena dengan karunia nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Pancasila Dan Budaya.
Makalah ini berisi informasi tentang Pancasila Dan Budaya yang
kami harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Tuhan meridhoi segala usaha kita.Amin
Hormat
Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………….....1
Daftar
Isi……………………………………………………………………………...…....2
Bab
I Pendahuluan……………………………………...………………………………….3
1.1
Latar Belakang……………...………………………………………………………....3
1.2
Rumusan Masalah…………………………………….……………………………......3
Bab
II Pengertian Pancasila………………………..…………………………………….....4
2.1 Sifat Positif Terhadap Pancasila Dalam
Kehidupan...........................................................5
2.2 Butir-Butir Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.....................................................................6
2.3 Butir-Butir Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.....................................................6
2.4 Butir-Butir Sila Persatuan Indonesia................................................................................7
2.5 Butir-Butir Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan.......................................................7
2.6 Butir-Butir Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.......................................8
Bab
III Kebudayaan.......................………………………..…………….…..……..…..…9
3.1
Pengertian
Kebudayaan…………....……………………………………………….....9
3.2
Kebudayaan dan
Pancasila……………………………………………………............9
Bab IV
Penutup.................................................................................................................11
4.1
Kesimpulan..................................................................................................................11
4.2
Saran...........................................................................................................................11
Daftar
Pustaka...……………………………………………………………….………...12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu
mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan kesakralannya, yang terkenal
dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang
keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk
Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas
ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita,
pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di
mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam
kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua
lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai
macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya
itu,Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di
dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka
Tunggal Ika.
Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu
di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan
yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah,
Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada diIndonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalah yang ditanyakan dalam makalah ini antara lain:
- Apa
yang dimaksud dengan Pancasila?
- Apakah
yang dimaksud dengan Kebudayaan?
- Mengapa
Pancasila berakar dari kebudayaan?
- Bagaimana
bisa Nilai Pancasila berakar dari kebudayaan diIndonesia?
BAB II
PENGERTIAN PANCASILA
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut
mengerti dan memahami apa Pancasila itu. Pancasila adalah dasar negara yang kita anut. Pancasila
sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma tertinggi dalam negara, serta
sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan negara Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berperan menjiwai dan
membimbing UUD 1945 dalam mengatur segala tata kehidupan dalam wilayah
Indonesia. Oleh karena Pembukaan UUD 1945 telah dijiwai dan disemangati oleh
Pancasila, maka jiwa/semangat tersebut harus diwujudkan dalam Batang Tubuh UUD
1945.
Selain
sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa
indonesia. Sebagai pandangan bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar
tentang kehidupan yang di cita – citakan oleh bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari dua kata yakni Panca dan Sila
menurut bahasa Sanskerta. Sehingga pancasila mengandung artilima buah prinsip
atau asas. Asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a)
Ketuhanan Yang Maha Esa
b)
Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
c)
PersatuanIndonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
e)
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyatIndonesia.
Dalam setiap Sila yang terkandung di
dalam Pancasila memiliki butir-butir penting di mana setiap butir menekankan
atau mengharuskan rakyat Indonesia untuk melakukan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.1 SIFAT POSITIF TERHADAP PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN
Menunjukkan sikap positif artinya menunjukkan perilaku yang
baik dalam kehidupan sehari – hari. Sikap positif terhadap pancasila khususnya
sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapan kita tunjukkan dengan cara menyatakan
kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap positif terhadap pancasila sila Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab dapat kita tunjukkan dengan cara mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang sama
derajatnya, sama hak dan kewajiban asasinya. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
berarti menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Sikap positif terhadap Pancasila khususnya sila Persatuan
Indonesia dapat kita tunjukkan dengan menempatkan persatuan, kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau
golongan. Menempatkan kepeentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golonga berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan negara dan bangsa ketika diperlukan.
Sikap positif terhadap pancasila sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyaawaratan /perwakilan dapat
kita perlihatkan dengan cara menunjukkan sikap persamaan kedudukan, hak dan
kewajiban. Dengan demikian, tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan
kepada pihak lain.
Keberlangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia merupakan
tanggung jawab seluruh warga negara indonesia tanpa kecuali. Setiap warga
negara harus memahami dan memiliki kesadaran untuk melaksanakan pancasila.
Kesadaran untuk melaksakan pancasila dapat tumbuh dan melekat pada diri dan
menjadi sifat karena didorong oleh adanya kenyataan bahwa indonesia berdiri
karena perjuangan seluruh rakyat indonesia dan bahwa penyelenggaraan kehidupan
negara indonesia didasarkan pada hukum dasar nasional, yaitu Pancasila. Ada
beberapa jalur untuk menampilkan sikap positif terhadap pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, di antaranya melalui jalur pendidikan dan media massa.
2.2 BUTIR-BUTIR SILA
KETUHANAN YANG MAHA ESA
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
2.3 BUTIR-BUTIR SILA
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i)
Bangsa Indonesia merasa
dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
j)
Mengembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
2.4 BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN
INDONESIA
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
2.5 BUTIR-BUTIR SILA
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesiamempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
i)
Keputusan yang diambil harus
dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j)
Memberikan kepercayaan
kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
2.6 BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
i)
Suka bekerja keras.
j)
Suka menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
BAB III
KEBUDAYAAN
3.1 PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Sedangkan
menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Ilmu
yang memperlajari tentang masyarakat dan kebudayaannya adalah
antropologi.Segala perkembangan budaya dan perubahan masyarakat dipelajari
dalam ilmu antropologi. Ilmu ini tidak hanya mencakup perubahan secara tingkah
laku saja, namun sejarah dan konflik yang terjadi juga dapat dianalisis melalui
ilmu antropologi.
3.2 KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
Kebudayaan
Indonesiaialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Adadua hal yang dikandung
dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme.
Demokrasi terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
a. Pancasila berakar dari
kebudayaan
Kita
telah mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan
pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau simbol. Kita gambarkan
sebagai sebagai suatu perusahaan.
Dalam
sebuah perusahaan yang sibuk, kegiatan yang nampaknya bersifat
praktis dan sehari-hari saja, misalnya, ada aspek kebudayaannya, ada nilai dan
simbolnya. Nilai terletak pada kerja kerasnya, sedangkan simbol modernitas
ialah sistem organisasi, makin modern sistem semakin abstrak yang impersonal,
berbeda dengan manajemen perorangan atau keluarga.
Begitu
jugaIndonesia sebagai bangsa dan negara. Kebudayaan itulah yang memberi ciri
khas keindonesiaan. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila yang paling
spektakuler adalah Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasaIndonesia, koneksi
sosial antar etnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik.
Pluralisme
mengatur hubungan luar antar kebudayaan. Prinsip yang mengatur substansi
Demokrasi Kebudayaan yang berdasar Pancasila ialah teosentrisme (tauhid,
serba-Tuhan dalam etika, ilmu, dan estetika). Orang Protestan akan lebih suka
theonomy (theos, Tuhan; nomos, hukum). Istilah teonomi berasal dari Paul
Tillich (1886-1965),hubungan dinamis antara yang absolut dengan yang relatif,
antara agama dengan kebudayaan.
Menurut
konsep ini Pancasila adalah sebuah teonomi, karena bedasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa –yang absolut. Keempat sila yang lain adalah kebudayaan, yang
relatif. Keperluan manusia diakui sepenuhnya, asal keperluan itu tidak
bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Demokrasi
Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti dari sila “PersatuanIndonesia” yang
berarti sebuah (1) pluralisme, dan (2) teosentrisme dari semangat sila yang
pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Demokrasi Kebudayaan itu harus mampu
memberikan masa depan yang lebih baik. Jadi untuk menjawab “Mengapa Pancasila berakar dari Kebudayaan?”
karena di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan, di mana nilai tersebut
adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang tercantum di dalam sila
ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada sila pertama, kepentingan
lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Misalkan:
Pembunuhan genosida demi mempertahankan keutuhan suatu budaya etnis tidak etis
dengan ketentuan agama. Jadi sekiranya, dari tindak perkembangan budaya itu
sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan
kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang
berakar dari budaya bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila
terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa
dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah
asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia.
Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya
begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan dapat terjadi
dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan.
Pancasila berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam
pancasila terkandung nilai kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur
persatuan dapat kita lihat di dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara
yang memiliki beragam macam kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas
persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan
berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa
kita.
4.2 SARAN
Demikianlah makalah berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar
dari Budaya Bangsa Indonesia” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang
ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan
makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan
saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian
Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Tulisan asli (http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila) pañca yang artinyalima
Ø Tulisan asli (http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila) śīla yang artinya prinsip. Syilla: peraturan
tingkah laku baik atau batu sendi/ alas/ dasar. (http://anakciremai.blogspot.com/2008/09/makalah-ppkn-tentang-landasan.html)
Ø Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila diatur
dalam Tap MPR No. II/MPR/1978. (http://blog.kenz.or.id/2006/06/01/45-butir-pengamalan-pancasila.html)
Ø Kemajemukan atau pluralitas adalah sunnatullah. Dalam
banyak ayat, Alquran menyebutkan tentang kemajemukan sebagai sesuatu yang
memang dikehendaki Allah. Karena itu, siapa saja yang berusaha menolak
pluralitas sama artinya dengan menolak sunnatullah. (http://islamlib.com/id/artikel/dalam-hal-toleransi-eropa-jauh-terbelakang/)
Ø Masykur, Drs. Akhmad.Modul PPKn1.03. Hal
5. Persamaan derajat adalah nilai manusia sebagai makhluk
Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi
manusia.
Ø Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat (download file in:http://www.perdaonline.org/?act=download&id=f70079ce2ef301c21f5ae74e94e82be4&type=regulasi)
Ø Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari bahasa Jawa
Kuno yang artinya “Berbeda-beda tapi tetap satu”, Bait lengkapnya
bertuliskan: Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,Bhinnêki rakwa ring
apan kena parwanosen,Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,Bhinnêka
tunggal ika tan hana dharma mangrwa.(http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika)
Ø JJ. Amstrong Sembiring, Artikel Budaya Konsumerisme, Alinea 2 baris kedua; Dengan
kata lain konsumerisme yang berasal dari kata konsumtif (consumtive) adalah
boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara
berlebihan. (http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=view&id=707&Itemid=39)
Ø Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sansekerta yaitubuddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
Ø Antropologi adalah
salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu
etnis tertentu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi)
Ø Minako Sakai, Hal. 2. Artikel: Konflik Sekitar
Defolusi Kekuasaan Ekonomi dan Politik. Berdasarkan metode ‘top
down’ pendekatan antropologi terhadap konflik yang terjadi akibat pelaksanaan
otonomi daerah di sejumlah wilayah Indonesia. (http://www.fisip.ui.ac.id/antropologi/httpdocs/jurnal/2002/68/02ktpms68.pdf)
Ø Pluralisme adalah
sebuah kerangka di mana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang
menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain
Ø Teosentrime adalah
dimensi ilahiah/ dipandang dari segi rohaniah
Ø Impersonal artinya tidak mengenai orang tertentu/ secara
umum.
Ø Kutipan artikel “Demokrasi Kebudayaan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar